Rabu, 15 Desember 2010

Setetes Embun

jumlah pembaca
Setetes embun jatuh dikelopak mata
Mengajak perasaan kembali merasakan
Sebuah malam di bulan Juni
Malam disana aku dan sang dewi

Aku dan dia sang dewi
Berdua dalam deratan meja dan kursi
Diantara semua disana
Hanya dia sang dewi, kutatap wajahnya yang tenang

Sebilah pisau tajam terasa menusuk jantungku
Saat dia sang dewi membalas tatapan mataku
Dengan tatapan matanya yang lembut penuh kasih
Senyum merekah, menambah teduh wajahnya
Kurasakan sebuah kehidupan baru

Dalam tatapan sang dewi
Bukan hanya ombak air pantai beserta desirnya
Dalam dan luas lautan yang ada
Disitu aku tenggelam

Lembut pandangan sang dewi
Membuatku merasakan sebuah kekuatan
Tetapi, disitupun kurasa menjadi lemah
Sekejap terasa aku berada di dalam medan pertempuran
Tapi, kurasakan aku berada di alam bebas yang tentram
Tenang dan damai

Entah apa yang terjadi dalam gejolak hati
Bingung dengan semua yang kurasakan
Tapi yang kutahu dia sang dewi
Memberikan perasaan yang indah

Semua . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Setetes embun di pagi hari yang indah
Dia sang dewi ada disisi kurasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar